Slank
|
||
Slank |
||
Latar belakang
|
||
Nama lahir
|
Slank
|
|
Lahir
|
26 Desember 1983
Indonesia |
|
Jenis Musik
|
Rock, Blues
|
|
Pekerjaan
|
Band
|
|
Instrumen
|
Gitar, Drum, Bass, Piano, Perkusi
|
|
Tahun aktif
|
1983 – sekarang
|
|
Perusahaan rekaman
|
Slank Records
|
|
Mempengaruhi
|
||
Situs resmi
|
http://www.slank.com
|
|
Anggota
|
||
Bimbim (Drum)
Kaka (Vocal) Ridho (Guitar) Ivanka (Bass) Abdee Negara Nurdin (Guitar) |
||
Mantan Anggota
|
||
Bongky
(Bass)
Parlin Burman/Pay (Guitar) Indra Qadarsih (Keyboard) Reynold (Guitar) |
Slank
Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia.
Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember
1983 karena bosan bermain
musik menjadi cover band dan punya
keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah
satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di
Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's
Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008
dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show.
Awal Karier
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex
(CSC) yang dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi/Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini
hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones
dan tak mau memainkan lagu dari
band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup
ini dibubarkan.[1]
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny
dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah
nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka
cowok selengean[1]
dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di
Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi
para Slanker.
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri
sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank.
Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay
dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan
Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan
rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan
mulai rekaman debut album Suit... Suit... He... He... (Gadis
Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan
itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut
juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu
masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik
Slank yang Rock 'N Roll Blues itu
bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan
slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas
minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. Hits single dari album
Kampungan adalah Mawar Merah dan
Terlalu Manis yang dibuat dalam
dua versi. Suka suka dan Jualan. Namun anehnya, justru lagu
yang versi Suka suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Lagu nya
memang damai karena Kaka bermain harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka
bermain harmonika). Di album Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo.
Nafas Rock 'N Roll dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa
musik Slank ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss!.
Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend pada masa
itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah seorang model yang meniru
pose Jim Morisson (The Doors). walaupun
banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim, namun
faktanya model cover album tersebut adalah Adji 'tarmo' tetangga seberang rumah
Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biru.
Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari album ini
adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering
dimainkan saat ending show mereka.
Tahun 1995, tepatnya pada bulan Agustus, Slank mengisi sebuah acara di RCTI dalam rangka menyambut
Hari Jadi Kemerdekaan Indonesia yang ke-50. Mereka membawakan beberapa lagu
dari album Generasi Biru.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut yang juga sukses
dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show mereka. Di album ini juga Bimbim
menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen
apapun. Hanya suara Bimbim saja.
Perpecahan Band
ada saat menggarap album keenam Lagi Sedih,
Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau
mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah
dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat di
album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang
ditulis dengan darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan niatnya.
Isinya menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika Bimbim benar benar
melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank. Kaka dan Bimbim tetap
menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player. Reynold masuk untuk
mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu itu sering nongkrong di Potlot juga
ikut membantu dalam mengerjakan project Slank untuk album ke enam dengan
formasi masa transisi ini. di saat Bimbim dan Kaka sedang melihat panorama
pantai Indonesia tiba-tiba ada Slanker jawa yang C.A. memberikan putau mereka
kira putao (bir manis dari cina) karena C.A. mengambil gelas mereka jadi
penasaran jadilah mereka mencoba
Album Lagi Sedih
pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong
Kosong membuktikan Slank masih bisa survive. Tawaran manggung pun
berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan dalam
rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank. Alasannya
karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang saat itu masih
terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah dibujuk untuk menunda
pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin melanjutkan sisa show nya. Saat
itu lah reformasi di tubuh Slank terjadi.
Semenjak memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak
suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999.
Pengalaman di Lubuk Linggau (1998) juga tak terlupakan.
Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada orang jual barang seperti itu di
Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih
harus melayani wartawan, wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat,
melayani wartawan, meski dengan susah payah.
Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang seniman
bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut
mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus.
"Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai
Narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa
menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
»» Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi Akhir) ««
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold
langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara
untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat dan
satu Band di Flash. Sedangkan manager
Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru
saja menyelesaikan sekolah gitarnya
Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka
melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January
1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat
dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar
bersih dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan
karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka berhenti
justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai narkoba. Album
tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi
menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim
Jangan Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho
bermain keyboard di lagu ini. Pada tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda
dari Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09.
Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi
yang biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak
Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang
serta Malam Minggu Lagi. Konon,
saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di
Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal
lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan
kepada orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis
nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah
masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album
ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999
pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang
gadis bernama Reny.
Slank kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya
Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di
remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi
yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus
dirilis pada 2001. Berisi single Virus,
Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari album ini adalah sebuah
tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album
ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan
lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari
tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty
Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin
Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track terakhir itu.
Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty
Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita yang konon itu adalah istri
dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka.
Rekaman lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton
pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika melihat versi VCD nya,, konser yang di
ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu
sebelum memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut,
Slank mengajak penonton untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah
lagu dan yang menarik adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika Slank
menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus
Pulang yang menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada
semua pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang pada tahun ini lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini di antaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Album Live pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka mengubah image
dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank.
Begitu mereka menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Yang menarik
dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang belum pernah dibawakan
dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan album berikutnya. Jika
biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali ini tidak. Mereka tour
sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini
diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio
Parah milik Slank. Dua lagu yaitu Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot,
markas mereka sedangkan yang lainnya direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini. Di
album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars Pemilu yang diaransemen menjadi
aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama
di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti
Greateful Dead dan Blues Traveler,, namun
band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank.
Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah
studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show. Bahkan lagu Make Love Not War direkam saat Slank
sedang checksound di Yogyakarta.
PV lagu Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu
Salah, lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini adalah
sebuah poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari
Makassar bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia Aid di Thailand
dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur.
Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut adalah Simple Plan,
Rain, Siti
Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou,
Hoobastank,
dll.
Di akhir tahun 2004, lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, pada akhir tahun 2005 menurut majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock 'n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Pada tahun 2004 ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya
pada 26 Desember bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album
ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip
Jalanan yang membuat gerah para politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk
mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R
tersebut. Akhirnya pada awal tahun 2005, Slank dan Iwan Fals
diajak oleh Deteksi Production untuk
menggelar konser di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals berhasil mengumpulkan
total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk korban bencana alam
tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild adalah Rp.3
Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar yang
disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana Kaka
harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang
mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser
ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu Slank berhasil mengalahkan saingan laiinya di antaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus, Netral, Shanty dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley lagu-lagunya.
Pada tahun 2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea
Selatan. Pada tanggal 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju.
The May 18
Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara
yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu
yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga
bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan
menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih pada tahun yang sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
DI tahun 2005, Slank sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan
VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu nya di
ambil dari lima kota tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang,
Bandung, Surabaya, dan Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King,
Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit
dokumentari di setiap clip nya.
Ajaran bernama SLANKISME
Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke 14
nya yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22 tahun di
Ancol pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari album tersebut.
Konser ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh PAS Band,
Peterpan,
Naif, Seurieus,
J-Rock's, The Brandals, Speaker F1rst, Teamlo, Melanie Soebono, Ratu, Cokelat,
Jacko,
Shanty
dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu. Konon,
total lagu yang dimainkan Slank sepanjang konser tersebut adalah 40 lagu.
Slankissme sendiri adalah sebuah
ambigu kalimat dari Slank Kiss Me,
Slank Is Me, dan Slankisme. Bimbim menyebut bahwa ada 13 ajaran 'gak
sempurna dari Slankisme, dan itu harus diketahui oleh para Slanker, agar
mengerti dan menjalani. Kenapa, karena memang kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Begitu kata Bimbim. Dan "tiga belas ajaran gak sempurna ini"
dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di saat Slank
berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam negeri pun Slank sering kali
membacakan manifesto-nya tersebut. Single dari album ini adalah SBY, singkatan dari Sosial Betawi
Yoi, dan dua tembang ballad nya, Gak
Ada 2nya dan Yang Manis
yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami, Bimbim
menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006, Slank berangkat ke Jepang untuk
konser disana. Konser pada tanggal 2 January itu bertujuan untuk acara charity
for Sumatra. Kemudian Slank gencar mempromosikan album baru nya. Baik dari live
on air di televisi atau juga konser tour nya yang menjangkau 60 kota di
Indonesia. Bisa dibilang ini adalah tahun tersibuk Slank, karena pada tahun
ini, selain promo album Slankissme, Slank juga menjalani tour di beberapa kota
di Jawa Barat dan Banten dalam rangka konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu
merilis Album Slank Since 1983
di Malaysia
dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka
kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media cetak disana.
Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto
bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank mampir ke suatu
kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan bhakti sosial, atau
juga kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya
setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai
penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga
mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota
di Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan
kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke bahasa
Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk
itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di
sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di
konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan
gitaris group band Poison yang juga guru
gitar Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute, Hollywood,
hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang
produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah
berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut
serta hadir jauh-jauh dari Kanada. Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank
lebih memilih Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di luar negeri karena
mereka telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh
Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan berikutnya Slank.
Slank ingin kembali menjadi Underground, yang belum dikenal oleh siapa-siapa,
yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las
Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album berikutnya
dari Slank.
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival. Acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie seperti Nidji, Steven n Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll. Ada dua panggung besar di ulang tahun ini.
2007-2008 : Slank Meraih Mimpi dan Kasus dengan DPR
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel Slow But Sure.
Inilah album yang bisa dibilang "jawaban" dari para pendengar musik
terutama Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain
akustik/unplugged. Di album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak ada
bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar
akustik dan selingan harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di lagu Me & Reny dan ada satu lagu yang
diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini
yaitu Sin City. Kemudian ada
lagu My Scooter Love yag
diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir lagu suara Vespa Kaka. Ada juga lagu
berjudul Lapindo yang
mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Sebelum lagu itu dimulai,
Abdee berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu ini terkena sensor di
bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak seharusnya dicantumkan di
album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar di sebuah acara on air mingguan
yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu ini tidak di sensor. Dan ada sebuah
hidden track di lagu ini berjudul Lilo.
Lagu ini tidak terdapat di album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet
album. Lagu ini bisa didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu
ini adalah Cinta?, Slalu Begitu, dan Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD
semua lagu dibuat video klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.
Slank masih melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang terbuat dari kayu, dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika lagu Me & Reny, SLank melakukan change member. Kaka pindah ke drum dan Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasional pertama nya. Slank yang biasanya tampil di semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline, tahun ini hanya mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus
menyusul seoang diri karena masalah visa. Nama aslinya yang berbau islami
menjadi pertimbangan pihak Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa ke Amerika.
Maklum saja, pasca isu teroris berkembang, Amerika selalu waspada dan sangat
ketat dengan orang-orang yang berasal dari negara Arab. Hal itu pula yang
membuat Ridho kesulitan mendapatkan visa nya karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di Studio City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini. Setelah Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho cukup mengisi bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat membuat sebuah lagu berjudul Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya pada tahun 2008.
Tahun 2008, Slank sempat akan digugat oleh DPR karena saat itu Slank aktif
mendukung KPK
dan sempat memberikan CD yang berisi lagu-lagu Slank sebagai bentuk dukungan
nya dan menyuaakan saat melakukan pertunjukan. Namun ternyata ada lagu yang
berjudul Gossip Jalanan (dari album PLUR, tahun 2005) yang dianggap
menyakiti lembaga tertentu. [7] B[8] Kasus tersebut
sempat ramai dibicarakan, dan banyak dukungan datang untuk Slank. Slank pun
kerap dapat banyak permintaan membawakan lagu tersebut saat mereka melakukan
pertunjukan.
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke
Indonesia. ID Indonesia sendiri, Slank berkenalan dengan musisi dari Jepang bernama The Big Hip.
The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personel tersisa melakukan
jamming di Potlot bersama Slank dan mereka sepakat untuk membuat sebuah album
kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta ulang tahun Slank ke 24 di Surabaya
dengan titel From Slank With Love yang menampilkan "bidadari"
seperti Maia Estianti, T2, Sarah Idol, Sherina,
Astrid, Julia Perez,
dan Nirina Zubir.
2009 : Slank Main Film
Di tahun 2009, Slank bermain film yang diberi judul Generasi Biru. Film ini bekerjasama
dengan sutradara handal Garin Nugroho. Filmnya menceritakan tentang
perjalanan karir Slank dalam bentuk koreograpi. Para personil Slank menjadi
dirinya sendiri. Ada 3 unsur dalam film ini. Yang pertama adalah animasi,
koreo, dan dokumenter Slank yang kebanyakan mengambil scene pada acara Slankers
Day. Banyak lagu Slank yang juga diputar di film tersebut yang kemudian dirilis
albumnya dengan tambahan dua lagu yaitu SLank Dance dan Monogami. Di IMDB,
nilai untuk film Generasi Biru mendapat nilai 7,4.
Slank reunian
terakhir slank satu panggung dengan mantan persoilnya (Bongky,
Pay dan Indra Q,
yaitu ketika slank merayakan Ultah ke 30 di Gelola Bung Karno pada tanggal 13
Desember 2013.
Diskografi
Penghargaan
1. 1990 - Best Selling
Album Rock Category BASF Awards
2. 1991 - Best Selling
Album Rock Category BASF Awards
3. 1993 - Best Selling
Album Rock/Alternative Category BASF Awards
4. 1994 - Best Selling
ALbum (Double Platinum Album Category) BASF Awards
5. 1994 - Video Klip
Terbaik (Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
6. 1995 - Video Klip
Terbaik (Bang Bang Tut) Video Musik Indonesia
7. 1997 - Lagu Rock
Terbaik (Balikin) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
8. 1997 - Album Rock
Terbaik (Tujuh) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
9. 1997 - Group Rock
Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
10.
1998
- Album Rock Terbaik (Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia)
Awards
11.
1999
- Band paling kontroversial Taboid MUMU (MUda MUsika)
12.
2002
- The Best Director for Video I Miss You But I Hate You MTV Indonesia
Awards
13.
2003
- Artis/Duo/Group Terbaik AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
14.
2003
- Album Rock Terbaik (Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
15.
2004
- Album Pop/Rock paling Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
16.
2005
- Penghargaan dari IFNGO (International of Non GOvernmental Organization)
17.
2009
- Most Fav Band/Duo MTV Indonesia Awards
18.
2010
- Album Rock Terbaik (OST Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia)
Awards\
19.
2010
- Group Musik Indonesia Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor
Indonesia)
Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja
berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan
semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank
memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers dan penggemar
cewek dikenal dengan sebutan SLANKY
Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen
Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers Club yang
merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan Konser Piss 30
kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank melihat komunitas
Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab itu ketika Slank konser
di Malang, sekumpulan Slankers itu di pangil oleh Bunda untuk di beri
pengarahan. Tercetuslah ide Bunda untuk memberikan wadah untuk Slankers yang
sekarang diberi nama Slank Fans Club.
Saat konser di Southorn Stadium, Hong Kong, Slank meresmikan pembentukan
kelompok slankers di Hong Kong. Peresmian Community Slankers Hong Kong (Comsho)
itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bimbim dan Bunda Ifet.
Buletin Slank
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya
memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan
nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadwal, kisah-kisah pendek perjalanan
tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai
simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender
kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Koran Slank
Trivia
Hampir 90% lagu-lagu Slank diciptakan oleh Bimbim.
- Ketika Bimbim di operasi, Slank tetap bermain di acara on air di televisi tanpa Bimbim. Dan Bimbim, menonton teman-temannya bermain dari televisi.
- Menurut Ivan, Abdee pernah menendang sampai terjatuh ampli dan head nya karena kesal terhadap sound gitar nya yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
- Abdee dan Ivan berasal dari satu band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang merekomendasikan Abdee untuk mengisi kepergian Reynold yang hengkang pada tahun 1996
- Ridho memiliki sebuah tempat usaha Futsal
- Kaka adalah seorang rocker yang hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau drop out saat SMP
- Cita-cita awal Kaka adalah menjadi seorang pemain sepak bola
- Mantan personel Slank, Bongky, Indra dan Pay membentuk sebuah band bernama BIP setelah keluar dari Slank
- Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah konser, hampir dipastikan seluruh Slanker duduk.
- Bunda Iffet pernah menulis sebuah buku pada 2004 dan diberi judul Bundaku Sayang
- Selain sebagai gitaris, Ridho juga bermain keyboard untuk lagu-lagu Slank yang menggunakan piano/keyboard. Hal itu dikarenakan karena di antara personel Slank, Ridho lah yang paling fasih memainkan alat musik tersebut
- Pada tahun 2002, Abdee pernah melakukan jam session dengan gitaris kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya beberapa menit. Dan pada tahun 2006, Abdee menjadi opening artist di konser Paul Gilbert di Ancol bersama sama dengan Eet Sjahranie (Edane), dan John Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki.
- Slank kerap kali membagikan bonus disetiap album yang di rilisnya. Bonus nya bervariasi. Dari mulai sticker, kalender, poster, masker, pick guitar, boxer, tali handphone, kaos, dan bahkan kondom. Hal itu dimaksudkan agar orang terutama Slanker membeli produk aslinya.
- Slank adalah band indie, karena merekalah yang menjadi produsernya sendiri
- Lagu Slank berjudul Lagi Gampang (album Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono, yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
- Slank mempunyai crew yang diberi nama Jaddah Slank
- Abdee pernah menjadi konsultan gitar di majalah GitarPlus dari tahun 2004-2006. Disitu, pembaca boleh mengirimkan pertanyaan seputar gitar dan dijawab langsung oleh Abdee
- Lagu Slank berjudul Terlalu Manis masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
- Lagu Slank berjudul Juwita Malam pun pernah masuk dalam lagu yang diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
- Album pertama Slank, Suit-suit... He He, diakui oleh beberapa musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rock's), Ophet (Tiket), dan gitaris Eet Sjahranie (Edane)
- Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan adalah gitar endorsement nya Ridho.
- Para personel Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
- Abdee juga sempat tercatat pernah membantu Sherina, untuk mengisi permainan gitar slide nya di lagu berjudul Sendiri
- Lagu Slank berjudul Memang, Pulau Biru, dan Terbunuh Sepi masuk dalam 150 Lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia
- Album Slank Suit-suit... He he dan Kampungan masuk ke dalam 150 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stones Indonesia
- Album The Big Hip pun masuk sebagai album terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar